Sabtu, 05 Maret 2011

dia Anisa

 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRFjGeuQ0J79zzzx98Q4-OdfbejBeWhznf6950rcP-iTOBVid7tDA

Usia baru 17 tahun. Namanya Anisa, ia lebih akrap di panggil Nisa. Dia tinggal di sebuah kampung di pinggiran kota. Kampung itu bernama Bulu kumbang. Nisa tinggal bersama ayah dan kedua saudaranya serta beberapa pembantu di rumahnya._Kecuali bik Ina yang suda tua dan dirinya, semuanya adalah laki laki._Semenjak ibunya meninggal 13 tahun lalu. Nisa sama sekali tak mendapatkan asumsi pendidikan selayaknya seorang perempuan. Dan di tambah lagi sejak sd, smp, sampai sma. Nisa lebih banyak bergaul dengan laki laki._Teman akrab Nisa adalah Agon. Mereka berteman sejak dari sd sampai sekarang. Dan Agon itu masih sepupunya Nisa._Di rumah yang lumayan mewah itu. Bertengger pohon mangga. Pohon itu berada tepat bersebrangan dengan jendela kamar Nisa._Seperti biasa pagi ini. Hari minggu. Agon lagi bertengger di salah satu dahan pohon. Menunggu si merpati putih keluar dan menyapanya dari balik jendela._Si merpati muncul di jendela dan si gagak lagi ngitung mangga di pohonnya._"Gagak suda beranak belom mangganya"._Agon sumringa mendenggar si merpati berkicau._"Suda ... baru sebesar tahi kambing" balasnya._Aw.... aaa... terdengar Nisa menguap._"Nis punuk mu nggak kau ikat lagi ha..." http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQezoXIhNPexUl02DkY6eH0FuMRLwTKOSTOPFhaehzpIBoPRv77

tebaknya._"Malas... Lebih enak begini, santai"._"Dasar unta padang pasir. Di lihat orang lain bisa kebaran tau ha.." recesnya._"Kau mau. Ini ?"._"Hi..... menjijikkan tau !. Kalau orang lain si oke aja ?. Dasar cewek gila... ?"._"Biarin yang penting inilah aku. Ya... hanya aku. wek..."._Nisa, ia lalu mengangkat tinggi ke dua tanggannya dan pinggulnya pun di goyangkannya._Olah raganya kucing._Si gagak bertengger di atas pohon dan lagi asyik nyantap si buah mangga. Katanya rasanya enak.... Menyejukkan jiwa._"Nis kemana kita hari ini"._"Ikut aja. Aku ingin tunjukan sesuatu padamu"._"Sesuatu apa ?"._Nisa hanya tertawah dan lalu ngilang dari balik jendela._Waktu beranjak naik. Agon turun dari tempat tenggerannya dengan dua buah mangga di saku kanan kirinya._Nisa keluar dari balik pintu dengan juba kasnya. Baju pejantan alias pakaian cowok. Dengan berhiaskan topi merah hitam bergaris putih dan sebongka ransel pink di punggungnya. Agon dengan setelan coklat coklat seperti seragam hari sabtu. Dan sebuah ransel hitam buntut tergantung di pundaknya. Keduanya lalu keluar beriringan melewati pintu pagar rumah dengan sebuah tujuan._"Gon semua barang yang ku pinta kemarin suda kau bawah semua" tanya Nisa sambil jalan._"Uda semua. Ini". Agon memberikan mangga yang di bawah ke Nisa. "Sarapan"._"Thanks". Nisa terima buah itu dan langsung di santap tampa ampun._"Nis kemana kita dengan semua barang barang ini"._Si merpati tak menjawap ocean si gagak, ia terus berlalu sambil ngigitin kedua mangga itu sampai blepotan. Laper..._"Nis Nisa...". tak di gubris._Berjalan terus. Dua tiga empat sampai lima belokan di lalui. Keduanya pun sampai di sebuah tanah lapang. Dari yang terlihat ini adalah sebuah stadion sepak bola anak anak kampung di desanya._Di situ Nisa lalu mengeluarkan sebuah bola sebesar bola kasti. Bola itu terbuat dari kaca dan bola itu lalu di angkatnya ke udara. Di tengah tengah lapangan, terlihat sebuah cahaya berkilau kilau memancar dari bawah tanah. Nisa lalu berjalan ke cahaya itu._Agon terkesima, Nisa kembali. Agon kemudian di geret masuk ke cahaya itu bersamanya._Di dalam cahaya, keduanya tiba di sebuah ruangan serba putih dan di tengah tengah ruangan itu seorang wanita bergaun anggun berdiri._"Selamat datang kalian berdua" sambut wanita tersebut._Nisa tersenyum riang. Agon masih seperti orang linglung._"Mana tumbal kalian"._"Tumbal ?". Agon kesentak atas kata kata barusan._"Ini". Nisa menyerakan ranselnya. "Gagak kau juga". Nisa lalu ambil ransel Agon dan juga di serakan._Dengan tersenyum wanita itu mempersilakan Agon dan Nisa masuk._"Makasih" ucap Nisa sambil nyeret si gagak masuk ke pintu jingga yang muncul sendiri setelah mereka berdua di persilakan masuk._"Ransel ku... "._"Ayo jalan" Nisa dengan semangat ngajak Agon masuk ke pintu itu._Berjarak satu meter. Pintu itu terbuka sendiri dan langsung menyedot Nisa dan Agon masuk ke dalam._Awan putih membentang indah di angkasa. Nisa melayang dengan gaun yang sangat cantik seperti bidadari. Gaun yang di kenakannya bercorak pink terbalut indah di tubuhnya. Rambut Nisa yang tadinya pendek seperti laki laki. Sekarang panjang lebat hitam mengurai sampai di kakinya. Belahan dadanya terlihat empat kali lebih besar dari waktu dia bertengger di jendelah waktu itu. Dengan gaya anggun Nisa menari nari di udara._Agon yang tadinya agak kurusan dan sedikit kumal. Sekarang bertubuh gagah seperti Gatot kaka. Jubah yang di kenakannya seperti juba milik Superman. Dengan gaya macoh Agon melayang di angkasa._Nisa menari nari riang di angkasa. Agon kaget, ia melayang kayak setan di udara._"Wa.... apa ini ..."._"Agon kesana yuk" Nisa menunjuk ke sebuah bukit._Dengan suara terdengar gentar. "Apa aku mati ?. Ini Akerat ?'. _"Gon... Agon. Gagak item, we..." Nisa membangil. Agon kebingungan sendiri. "Gagak item.." Nisa lalu berteriak keras di depannya._Agon membelalakan matanya, ia takjub menyaksikan sosok bidadari di hadapannya._"Bidadari ?. Jadi ini benar di surga ?. Jadi aku mati" Agon berkaca kaca. Cewek yang ada di depannya itu seksi end cantik._"Gagak... lihat aku" jelasnya galak. _Sekilas Agon tersadar. Perutnya mulas hidungnya langsung di bekap. Wajah cewek cantik yang ada di hadapannya memang Nisa, Agon tau itu._"Kau kentut ya... " tebak Agon._"Dikit. Gara gara kau si... , bengon melulu"._"Bau banget tau. Bukan dikit atau uda basa ?". _"Sialan lo... Gagak comberan"._"Ini di mana ?"._"Suda ku jelaskan nanti. Ikut aku"._"Kemana ?"._Tiba tiba sebuah benang layang layang mengalung ke leher Nisa. Hal itu menghentikan mereka berdua di tempat. Dan beberapa benang lainnya juga muncul. Satu persatu dari beberapa benang yang lain juga ikut menjerat Agon. Ternyata lagi ada anak anak sedang beradu layang layang._"Ah... Mengganggu saja" Nisa mengeram._Tubuh Nisa kemudian tiba tiba bercahaya. Dengan sendiri nya seluru benang benang itu terputus. Tampa banyak berpikir ke duanya langsung aja melanjutkan perjalanan ke bukit itu._Sampai di bukit itu. Ke duanya terhenti. Sebuah cincin bercahaya raksasa melingkari mereka berdua dan dalam waktu sekejap keduanya menghilang._Hutan hutan terbakar, bangunan kota terbakar dan sebagaian suda hangus. Si merpati dan si gagak prihatin melihat hal itu terjadi di depannya. Cincin cahaya itu tela membawahnya ke kota yang tela di pora porandakan , entah oleh siapa ?._Dari sana sampai sini. Dari sono sampai kesitu. Semuanya suda hangus._"Apa ini semua" Agon terenyu.Si merpati meneteskan air mata, dia sedih._Sebuah petir menggelegar menyambar pepohonan dan menumbangkan pohon itu yang sebelumnya masih berdiri tegak._Nisa dan Agon turuh dari angkasa. Mereka menghampiri pohon yang tumbang tadi. Nisa dan Agon mendapati seorang anak laki laki tergeletak tak jau dari tumbangnya pohon itu. Anak itu di hampirinya dan belum sempat di sentu, anak itu berdiri sendiri. _"Tolong bawah aku ke pusat kota" pintah anak itu._"Apa yang terjadi dengan kota ini" Agon menyela._"Tolong... "._Nisa kemudian langsung mengangkat anak itu dan membawahnya terbang ke pusat kota._Di tengah kota terdapat sebuah menara tinggi. Dimenara itu, anak itu minta diturunkan. Di menara itu anak tersebut turun._"Terima kasih dan sebaiknya kalian segera pergi dari tempat ini "._"Kau kan sudah ditolong. Berani kau katakan itu " Agon merencat._"Terserah la... "._"Gon ayo pergi dari sini ". Nisa merasa ada sesuatu yang tidak mengenakkan yang akan terjadi setelah ini. Dan tiba tiba perasaannya benar, sebuah cahaya hijau menyinar dari menara itu. Nisa dan Agon yang sudah mengudara tak sempat menghindari dari pancaran sinar hijau itu. Seragam superhero yang dikenakan Nisa dan Agon tiba tiba lenyap.

1 komentar: